Lebih Jauh Tentang Hikmat Surya Permana



Hikmat Surya Permana dan Personal Komputer


Pertama kali saya belajar komputer,
saya belajar dengan komputer 286 dengan prosesor
8 MHz, dan layar Monochrome (hitam putih)
Secara intensif, pertama kali berkenalan dengan komputer ketika menginjak kelas 1 SMA (1991), ketika ada pelajaran Komputer. Saat itu saya belajar tentang sistem operasi DOS (MS-DOS) dan belajar mengetik dengan menggunakan WordStar. Merupakan pelajaran yang sungguh mengasyikan. Sejak saat itu juga saya bercita-cita untuk memiliki komputer sendiri.

Beruntung saya punya teman yang kakaknya kuliah di Teknik Informatika dan punya komputer. Bersama teman lainnya kami sering hang-out dan ngulik berbagai program komputer dan games. Flowchart, Banner, Basic adalah sebagian kecil yang saya hapal pernah kami ulik.


Di waktu lainnya kami juga bermain games Pac-Man, Rick Dangerous, LHX, Gunship 2000, dan beberapa games lainnya. Saya juga menabung untuk membeli beberapa buku tentang komputer. Walaupun belum memiliki komputer saat itu, saya yakin buku itu akan bermanfaat suatu saat nanti.

Komputer pertama kami,
sebuah Pentium generasi pertama
dengan kecepatan 100MHz,
persis seperti ini bentuknya.
Lima tahun kemudian keluarga kami akhirnya memiliki satu buah unit komputer. Sebuah penantian yang sangat lama. Beruntung selama masa penantian itu saya selalu mencatat impian-impian saya, yang mesti saya lakukan bila kelak memiliki komputer. Sebenarnya, kurang tepat bila disebut catatan impian, tapi lebih tepat sebagai catatan Task List.

Well, tahukah anda berapa lama saya menghabiskan waktu di depan komputer baru itu saat itu? Lebih dari 16 jam setiap harinya.

Di komputer baru itu telah terinstal Microsoft Office 95, Corel Draw 6, Adobe Photoshop 6, Visio (Saat itu Visio masih berdiri sendiri dan belum dibeli oleh Microsoft). Dan dalam waktu yang tidak lama saya berhasil mampu menggunakan semua program itu.

Untuk utilitasnya komputer itu terinstal Norton Utilities dan Norton Commander, PC Tools, dan beberapa lainnya, membuat saya sedikit banyak belajar tentang hardware komputer.

Semua Help pada program-program itu saya cetak alias diprint sendiri. Jangan tanyakan berapa rim kertas dan tinta refill yang habis untuk itu, yang pastinya jauh lebih mahal  dibandingkan bila kita membeli buku tutorialnya yang mulai banyak beredar saat itu.

Perjalananan saya dengan komputer itu membuka cakrawala pada sebuah dunia baru, dunia digital, dunia yang benar-benar penuh warna (dan pixels). Dan karena itu selama memiliki komputer itu makin banyak program dan utilitas yang saya tahu dan bisa saya gunakan.

Hikmat Surya Permana dan Internet


Tahun 2001, tepatnya Selasa 11 September, saya mulai intens mengakses internet. Bisa dipastikan bila tidak ada di depan komputer di rumah, atau komputer di kosan teman, saya pasti berada di warnet (Warung Internet). Yang bila dipikir-pikir bisa jadi sebuah pola hidup yang sangat membosankan.

Internetworking
Saya takjub melihat kehebatan internet saat itu. Pagi-pagi saya melihat flash news di televisi tentang serangan ke Gedung World Trade Center yang mengakibatkan runtuhnya menara kembar di kota New York itu. Sore harinya setelah pulang kuliah, saya ke warnet dan mendapatkan segala sesuatu tentang peristiwa hebat tadi paginya. Mulai dari video ditabraknya gedung itu, jumlah korban, sampai berbagai rumor seputar latar belakang politik dan konspirasi hancurnya gedung itu, semuanya ada disana. Saya sempat freezing selama beberapa menit karena information-overload di kepala.  Televisi tidak secepat ini.

Sejak saat itu saya bertekad untuk memahami bahasa HTML, bahasa gaul yang dipakai di dunia internet.

Seiring dengan pembelajaran HTML, saya juga dipaksa untuk mengenal CSS dan Javascript secara lebih jauh. Javascript merupakan feature HTML programming yang membuat internet tampil lebih memukau. Membuat saya mengambil kursus pemrograman C/C++, bahasa nenek moyangnya Javascript.

Pengalaman saya itu membuat saya berkenalan dengan berbagai jenis text editor dan hex editor. Dari mulai Notepad yang terintegrasi di Windows, sampai EditPad dan EditPlus. Sampai akhirnya saya menemukan Macromedia Dreamweaver (kini Macromedia telah dibeli oleh Adobe Corporation, perusahaan pengembang Adobe Photoshop). Sejak saat itu EditPlus dan Macromedia Dreamweaver selalu menemani kemanapun saya pergi.

Saya membuat dua buah website, di Tripod dan di Geocities. Kini mereka tinggal sejarah sejak Tripod dibeli Lycos dan Geocities, - yang menyimpan banyak situs komunitas yang hebat, -  dihentikan operasinya oleh Yahoo! sang pemilik.

Tahun 2002 saya mulai bekerja di sebuah konsultan perencanaan kota, people gotta eat to survive you know. Anyway, saya mulai terdistraksi dari kegiatan mengulik komputer dan internet. Saya juga jarang ke warnet.

Tahun 2008, saya memaksakan diri untuk berlangganan internet. Waktu itu saya telah menikah dan juga telah bekerja sebagai guru honor di  sebuah sekolah negeri di Bandung. Sebagai guru honor saya punya banyak waktu luang di malam hari untuk ngulik komputer dan internet.

Hikmat Surya Permana dan Internet (2)

Di tahun 2008, Internet sudah sangat berbeda, web-nya sudah generasi dua (Web 2.0) HTMLnya juga sudah HTML 4 (HTML 5 saat itu sedang taraf pengembangan),  juga ada varian HTML yang disebut XHTML (Extended HTML, sebuah kombinasi antara HTML dan XML). XML adalah bahasa markup yang universal yang banyak diadopsi kedalam berbagai pemrograman.

Dengan XHTML ini saya tidak terkejut bahwa dimasa mendatang, program akan berbasis online, dengan kata lain, program dan internet akan selalu terkoneksi, dan akhirnya kita, sebagai pengguna komputer dan programnya akan digiring (dipaksa) untuk selalu online. Dan karena itu saya yakin, kedepannya setiap rumah akan memiliki minimal 1 akses internet.

Sayangnya di Indonesia, memiliki akses internet adalah sesuatu yang masih sangat mahal, so precious. Sementara di beberapa negara maju, internet sudah digratiskan mengingat begitu banyaknya manfaat yang bisa diambil darinya.

Sebagai guru honor, memiliki akses internet bagai memiliki sebuah priviledge yang sangat mewah. Hampir sepertiga honornya habis untuk mengakses internet. Sedikit memaksakan memang memiliki akses internet ini. Namun setelah diberi penjelasan, istri saya yang sangat cantik dan solehah mengerti dan mau mendukung suaminya yang bisa dibilang keras kepala.

Well, setelah empat bulan, akhirnya saya harus menghentikan akses internet ini karena sesuatu dan lain hal. Dalam empat bulan yang sangat precious itu, saya punya beberapa blog di Wordpress dan Blogger, Level 4 di Yahoo! Answer (Sebelum akhirnya di-banned),  padahal saya berniat untuk mencapai Level 7.

Lucu tentang Yahoo! Answer ini, saya ditendang karena menjawab sebuah pertanyaan tentang cara mendownload dan peer-to-peer.  Saya memang tidak membaca Terms and Agreementnya, my bad, namun saya sama sekali tidak menduga peer-to-peer (atau P2P) ini dilarang di Yahoo! Answer.

Sesuatu yang telah menjadi ruh, fondasi internet malah dilarang di Yahoo! Answer. Sungguh diluar dugaan saya. Saya pun mengajukan complain kepada orang-orang Yahoo! nun jauh di sana. Mengapa saya di-banned dan hal seperti P2P dilarang di Yahoo! Answer. Saya mengajukan 'banding' dan menjelaskan bahwa tanpa P2P tidak akan ada yang namanya internet. Tapi mereka 'keukeuh' menggunakan Term and Agreement itu untuk menendang saya dari Yahoo! Answer.


Ya, apa mau dikata, saya mesti mengucapkan selamat tinggal kepada cita-cita saya menjadi Level 7 Yahoo! Answer dan juga kepada Yahoo! secara keseluruhan. (Sampai detik ini saya masih tidak terima di-banned dari Yahoo! Answer, hiks).

Sejak saat itu saya switching ke Google. Semua email saya di Yahoo! (jumlahnya puluhan) saya forward ke GMail (layanan email yang didukung oleh Google). Dan beruntung semua yang ada di Google saya suka.

Saya suka huruf O yang banyak sekali berjajar bila saya mencari sesuatu di internet. Saya suka logonya yang berubah-ubah mengikuti peristiwa bersejarah di hari itu. Saya suka sejarah bagaimana Larry Page dan Sergey Brin membangun Google sejak ketika Google masih di Stanford dan bernama BackRub. Cool!

Selama 4 bulan itu, four precious months of my life, saya banyak sekali mendownload buku digital, pictures, program. Koleksi digital saya sekarang sudah lebih dari 1 terrabyte. Koleksi ebook saya sudah lebih dari 18.000 judul buku. Dan banyak extension lainnya.

Di tahun itu saya juga bergabung di Facebook,bukan apa-apa, karena tampilan Facebook lebih rapih dibandingkan Friendster. Facebook saat itu belum seterkenal sekarang, bahkan mau dijual ke Yahoo! sebesar 1 Juta Dollar. Thank God orang-orang Yahoo! menolaknya.

Terbayang oleh saya di pikiran, sekarang, bila jadi Facebook diakuisisi oleh Yahoo! saya mungkin tidak punya akun Facebook sekarang.

Di akhir tahun 2008, saya punya banyak waktu untuk membaca buku, ngulik program, menikmati gambar-gambar yang indah, bermain games, sambil menikmati lagu-lagu merdu.

Kemudian anak pertama saya lahir, saya bisa fokus padanya. Saya kemudian ngulik jadi ayah yang baik, jadi suami yang baik, and being a good teacher.

Tahun 2010-2011, orang mulai banyak membicarakan tahun 2012. Tahun yang diramalkan bakal terjadi kiamat berkaitan dengan kitab ramalan bangsa Maya, kaitannya dengan Planet Nibiru, dan lain sebagainya. Membuat saya sedikit banyak pergi ke warnet, memuaskan naluri curiousity saya.

Awal 2011, saya memutuskan kembali memakai akses internet, tapi kali ini menggunakan dial up mobile modem, paket internet hemat seadanya, unlimited memang, namun kecepatan akses jadi dikorbankan, jarang sekali kecepatannya lebih dari 10 kbps. Anda mesti memiliki kesabaran tinggi untuk bisa browsing dan mendownload sesuatu di internet.

Februari 22, 2011, lahirlah Simbya, blog personal yang saya bangun secara lebih profesional, misinya satu, menjadi pelengkap media pendidikan formal. Maka jadilah tagline-nya Ilmu jalanan yang tidak diajarkan di bangku sekolah dan bangku kuliah.

Yang membuat saya senang adalah, walaupun postingnya masih sedikit, saat ini Simbya dikunjungi oleh rata-rata 30 orang setiap harinya dengan pageview 60 halaman perhari. Not bad for a rookie.

Simbya menginspirasi saya untuk mengembangkan blog saya yang lainnya yang telah lama terabaikan. Dan jadilah blog ini, blog yang seakan terlahir kembali.

Blog ini, temanya sama seperti dulu, blog personal resmi (official) saya, media untuk berbagi apa yang saya ketahui dan pernah alami. Termasuk beberapa pelajaran yang saya ajarkan di sekolah.

Comments

Popular posts from this blog

The Adventures of Asterix Comic Ebook Collection

The Three Investigators Ebook Collection

What is Bittorent (Torrent)